Mayasari Tarbiyah TBI 2014 |
Puasa dapat meningkatkan kekuatan responsive Anda sehingga Anda dapat menghafal Al Quran dengan mudah. Hal itu karena kekuatan cukup pada diri Anda dapat menjamin keinginan yang cukup pada diri Anda. Hal ini menunjukkan bahwa bulan Ramadhan merupakan waktu yang paling tepat untuk memulai menghafal Al Quran. bagaimana efek yang dilahirkan dari ibadah ini dalam mempengaruhi kegiatan belajar dan menghafal al-Qur'an?
1. Ibadah shaum (puasa) selain menyehatkan tubuh (fisik) juga memperkuat ruhiyyah.
2. Para ulama dahulu memperdalam ajaran agama Islam selalu dalam keadaan berpuasa.
3. Perut yang kosong, selain menyehatkan tubuh, juga memperkuat daya ingat.
4. Ketika seseorang berpuasa, lalu memahami dan menghafalkan al-Qur'an maka ia akan banyak terbantu dengan puasanya itu.
5. Perut kosong seharusnya tidak memberikan dampak kemalasan, namun sebaliknya memberikan semangat beraktifitas dan menyerap informasi yang dibutuhkan memori.
6. Shaum memberikan waktu lebih banyak untuk menambah jam menghafal al-Qur'an. Karena sebaliknya, jika tidak dalam keadaan berpuasa, maka menyediakan porsi waktu untuk menghafal akan berkurang, perut terbebani, pikiran lemah dan bawaannya selalu mengantuk sehingga memperlambat proses menghafal.
7. Shaum secara tidak langsung memberikan momentum beramal secara riil terhadap nilai-nilai al-Qur'an. Karena dengan berpuasa, niat untuk berbuat dosa menjadi terminimalisir dan niat berbuat baik menjadi termaksimalisir.
8. Ketika tubuh sedang mengalami proses detoksifikasi (pengeluaran racun dalam tubuh), maka secara otomatis pula tubuh akan mudah mengasup vitamin, termasuk di dalamnya gizi ruhiyyah dengan ayat-ayat al-Qur'an.
9. Seseorang yang menghafal al-Qur'an dalam keadaan shaum, akan lebih cepat menghafal karena ia menghafal dalam keadaan fisik yang sehat dan prima.
10. Sudah sepantasnya, orang yang berpuasa tengah menyucikan jiwanya dan itu justru akan memudahkan ia menyerap informasi al-Qur'an yang ia tekuni.
11. Bau mulut orang yang berpuasa sambil membaca ayat-ayat al-Qur'an akan terminimalisir (menurut temuan ilmu kedokteran), dan justru jiwanya akan semakin suci dengan tilawah al-Qur'an.
Puasa agar pintar
Puasa berfungsi menekan otak untuk melakukan pengimbangan memory. Hal ini dapat dilihat ketika seseorang berpuasa, otak akan banyak mengeluarkan omega 3 yang sangat dibutuhkan oleh sel-sel saraf. Di samping itu, puasa dapat menurunkan kadar kortisol dan memperbaiki mekanisme pelepasan kortisol. Kortisol dalam aksinya akan mencegah/menahan penggunaan glukosa oleh hipokampus, menghambat transisi sinapsis dan menyebabkan neuron/sel saraf luka (injury) serta kematian sel. Puasa juga dapat menurunkan level lipid peroksidase, yaitu suatu enzim yang dapat menghasilkan radikal-radikal bebas dan meningkatkan level dehidroepiandrosteron, yaitu suatu hormon yang penting untuk optimalisasi fungsi otak. Tidak mengherankan jika Rasullulah berkata bahwa puasa itu menyehatkan.
Berpuasa membuat orang lemas hingga orang berpuasa akan semakin malas berpikir atau dengan kata lain membuat orang semakin bodoh. Namun ternyata fakta itu tidak benar.
Menurut Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, Prof Ahmad Fadil berpuasa sebenarnya membuat seseorang semakin cerdas. Hal itu diungkapkannya saat memberikan tausiyah pada acara buka puasa bersama di Kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Jalan AH Nasution, Kamis (11/8).
bahwasanya puasa itu nggak akan melemahkan fisik seseorang apalagi bikin kekurangan gizi.. Puasa malah akan menghidupkan pikiran dan meningkatkan kecerdasan..
"Barang siapa lapar perutnya maka menjadi besarlah pikirannya dan menjadi cerdaslah hatinya"
"Barang siapa lapar perutnya maka menjadi besarlah pikirannya dan menjadi cerdaslah hatinya"
Artikel yang bagus. Terus tingkatkan budaya menulis.
BalasHapus