Kasus tawuran antar pelajar terjadi akhir-akhir ini. Pelakunya adalah dari kalangan pelajartingkat sekolah menengah atas. Mereka yang seharusnya duduk di bangku sekolah menuntut ilmu, tetapi sebaliknya, berkelahi satu dengan lainnya layaknya superhero. Berawal dari perkelahian pelajar sehingga terjadi tawuran. Banyak fasilitas rusak, masyarakat terganggu, nama sekolah tercemar, bahkan beberapa korban meninggal akibatperistiwa tersebut. Pertanyaannya adalah apakah sekolah sudah berhasil dalam menanamkan pendidikan karakter pada siswa?
Mengajar dan mendidik siswa merupakan tugas utama guru. Tidakberarti hanya menekankan pengembangan intelektual saja, tetapi juga perlu menekankan pendidikan karakter melalui pendidikan agama maupun pendidikan moral. Memberi siswa materi-materi yang tidak relevan dengan kehidupan nyata akan menciptakan kebosanan bagi siswa. Tawuran mungkin terjadi karena kurangnya pendidikan karakter yang mengakibatkan rendahnya moral siswa. Pendidikan karakter ini mungkin belum ditanamkan oleh sebagian sekolah.
Pendidikan di Indonesia cenderung monoton dan kaku. Guru hanya berlaku sebagai penceramah. Mereka belum bisa menjadisahabat bagi murid-muridnya. Ditambah lagi, metode pembelajaran di sekolah banyak yang menjadikan siswa sebagai pendengar setia. Siswa kurang bisa menyampaikan pendapat, keinginan, maupun keluh-kesahnya kepada guru. Hal ini menjadi salah satu pendorong siswa untuk mencari pemecahan masalah di luar sekolah. Lingkungan pergaulan luar yang sangat kontras dari pribadi siswa lambat laun akan berpengaruh pada diri siswa.
Kebijakan pendidikan di Indonesia khususnya pada tata tertib sekolah mungkin menjadi salah satu faktor terjadinya tawuran. Kerasnya tata tertib sekolah seolah menjadikan guru sebagai penghukum, pelaksana peraturan, dan tokoh otoriter dalam mendidik siswa. Secara tidak langsung telah menciptakan tekanan mental siswa. Ini juga berimbas pada perilaku siswa sehari-hari misalnya siswa akan mencari solusi tercepat dalam menghadapi masalah, mereka tidak memandang baik buruknya cara yang mereka ambil.
Pendidikan karakter sangat penting ditanamkanuntuk membentuk akhlak, sikap, moral, dan etika siswa khususnya bagi sekolah. Terjadinya tawuran pelajar bisa disebabkan oleh kurangnya penekanan pendidikan agama dan moral pada siswa, pendidikan yang kaku dan monoton, serta kebijakan pendidikan yang cenderungkeras. Hal itu menunjukkan bahwa sekolah belum berhasil dalam menanamkan pendidikan karakter pada siswa.
Oleh: Fitri Ariyani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar