Menjadi aktifis terkadang akan menjadi sebuah permasalahan ketika dihadapkan pada pertanyaan untung dan rugi. Pertanyaan ini bukan sekedar dapat dijawab ini ataupun itu bahkan seperti yang di sampaikan oleh orang yang terbiasa hidup untuk berorganisasi. Permasalahannya adalah siapa dan apa latar belakang seseorang yang sedang menerima pertanyaan tersebut. Di organisasi Pramuka semisal yang penulis alami, akan coba penulis sampaikan beberapa pendapat.
Pernah suatu ketika penulis ditanya:
"Kak, ada yang tanya kepadaku apa sih untungnya ikut Pramuka?."
Jawabku: "Emmm... sulit jawabannya. Secara matematis akan sulit didapatkan bahkan jauh dari harapan."
"Secara pribadi akan saya jawab utnung-rugi bukanlah ukurannya, karena akan banyak ruginya secara hitung-hitungan matematis. Baik dari segi waktu, tenaga, bahkan sampai yang sifatnya materil" lanjutku.
Penanya menambahkan: "Iya sih kak. Terus gimana dong aku jawabnya?."
"Gini, saya jelaskan dulu. Menjadi aktifis apalagi Pramukaharus siap berkorban baik itu materil maupun immateril. Bukan berarti selamanya akan begitu, namun yang perlu kita tanamkan di sini adalah di sini kita belajar. Belajar untuk memanajemen diri pribadi, kelompok atau bahkan organisasi yang manfaatnya baru akan kita rasakan suatu saat nanti ketika kita bisa mengaplikasikannya di masyarakat. Sehingga tidak dapat dinyatakan secara real untung ataupun rugi saat ini juga." "Pengorbanan materi dalam bentuk apapun akan kita rasakan tanpa beban manakala bermanfaat bagi orang banyak bukan sekedar dihabiskan untuk pribadi sendiri apalagi untuk jajan apalagi yang sifatnya foya-foya. Nah tinggal pertanyaannya: di hati kecil kamu ini, manakah yang lebih banyak kamu lihat dalam organisasi ini sisi positif ataukah negatifnya? atau malah sekedar mengikuti perasaan kamu saja? sedangkan perasaan dapat terpengaruhi oleh suasanan hati, lingkungan, orang sekitar, dsb." Panjang lebar penulis berusaha menjelaskan.
"Waduh pusing kak"
"Kamu sudah dewasa, bisa menentukan mana yang terbaik buat kamu. sSaya tidak akan memaksa dengan jawaban apapun karena Pramuka itu sifatnya sukarela.
==================
Terlebas dari dari jawaban yang solutif ataupun tidak, menjadi Aktifis Pramuka adalah pilihan. Penulis tidak berhak men"justice" salah dan benar. Semuanya penulis kembalikan kepada pembaca.
Salam Pramuka.
by Kang Maryo (ditulis tanpa melihat artikel sejenis dalam rangka share pengalaman nyata, jika ada artikel sejenis harap dimaklumi)
"Secara pribadi akan saya jawab utnung-rugi bukanlah ukurannya, karena akan banyak ruginya secara hitung-hitungan matematis. Baik dari segi waktu, tenaga, bahkan sampai yang sifatnya materil" lanjutku.
Penanya menambahkan: "Iya sih kak. Terus gimana dong aku jawabnya?."
"Gini, saya jelaskan dulu. Menjadi aktifis apalagi Pramukaharus siap berkorban baik itu materil maupun immateril. Bukan berarti selamanya akan begitu, namun yang perlu kita tanamkan di sini adalah di sini kita belajar. Belajar untuk memanajemen diri pribadi, kelompok atau bahkan organisasi yang manfaatnya baru akan kita rasakan suatu saat nanti ketika kita bisa mengaplikasikannya di masyarakat. Sehingga tidak dapat dinyatakan secara real untung ataupun rugi saat ini juga." "Pengorbanan materi dalam bentuk apapun akan kita rasakan tanpa beban manakala bermanfaat bagi orang banyak bukan sekedar dihabiskan untuk pribadi sendiri apalagi untuk jajan apalagi yang sifatnya foya-foya. Nah tinggal pertanyaannya: di hati kecil kamu ini, manakah yang lebih banyak kamu lihat dalam organisasi ini sisi positif ataukah negatifnya? atau malah sekedar mengikuti perasaan kamu saja? sedangkan perasaan dapat terpengaruhi oleh suasanan hati, lingkungan, orang sekitar, dsb." Panjang lebar penulis berusaha menjelaskan.
"Waduh pusing kak"
"Kamu sudah dewasa, bisa menentukan mana yang terbaik buat kamu. sSaya tidak akan memaksa dengan jawaban apapun karena Pramuka itu sifatnya sukarela.
==================
Terlebas dari dari jawaban yang solutif ataupun tidak, menjadi Aktifis Pramuka adalah pilihan. Penulis tidak berhak men"justice" salah dan benar. Semuanya penulis kembalikan kepada pembaca.
Salam Pramuka.
by Kang Maryo (ditulis tanpa melihat artikel sejenis dalam rangka share pengalaman nyata, jika ada artikel sejenis harap dimaklumi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar